MANUSIA-MANUSIA DINGIN

Es bersifat dingin, beku, kaku, statis tetapi es juga bisa mencair. Gletser yang mencair mengalir melalui sungai-sungai, airnya menghidupi mahluk hidup disetiap alirannya.

Dalam diri manusia ada juga yang berkarakter mirip seperti es; dingin, diam, kaku. Namun tak selamanya manusia yang dingin tak berprestasi dan berpengaruh di masyarakatnya.

Sengaja di tulisan ini saya saring beberapa nama tokoh yang menurut saya dingin, pendiam tapi berprestasi dan berpengaruh.

1. Kimi Raikkonen
Pecinta olah raga F1 tahu betul tentunya dengan sosok Kimi. Ia lahir di Espoo, Finlandia 17 Oktober 1979. Ketika Kimi berganti tim pada tahun 2007 dari semula McLaren Mercedes kepada Ferari ia berhasil merebut juara Dunia Formula 1. Namun tak berarti ketika masih di tim lama ia tak berprestasi terbukti ia dua kali meraih posisi runner up pada tahun 2003 dan 2005.
Kimi terkenal dengan sosoknya yang pendiam hingga ia di juluki The Iceman namun bukan berarti ia menutup diri dari dunia luar. Pada awal Januari 2007 pula bersama Casey Stoner dan Loris Capirossi melakukan ski amal FIAT Group (yang membawahi Ferrari, Ducati dan Juventus FC).

2. Albert Einstein
Siapa yang tak kenal Albert Einstein? Seorang ilmuwan kelas dunia kelahiran Jerman pada 14 Maret 1879 dengan teori relatifitasnya telah banyak menyumbang bagi pengembangan ilmu mekanika kuantum, ilmu mekanika statistic, dan kosmologi.
Masa mudanya amat kontras dengan masa tuanya yang penuh kepopuleran. Diwaktu kecil ia nampak terbelakang karena bicaranya yang lambat, wataknya yang pendiam dan suka bermain seorang diri namun begitu bukan berarti ia tidak berprestasi disekolahnya bahkan kecintaannya dibidang sains sudah ia tunjukkan sejak umur lima tahun.

3. Megawati Soekarnoputri
Anak kedua seorang proklamator Indonesia Ir. Soekarno yang dilahirkan pada tanggal 23 Januari 1947 di Yogyakarta. Memulai karir politiknya pada tahun 1986 dengan menjadi wakil ketua PDI cabang Jakarta Pusat. Sempat terjadi perpecahan dalam tubuh PDI menjadi dua kubu yaitu kubu Soerjadi dan kubu Megawati yang pada akhirnya kubu Megawati berubah nama menjadi PDI Perjuangan.
Dengan nama partai baru tersebut (red : PDI Perjuangan) karir politik Megawati kian meroket. Puncak karir berhasil ia raih pada tahun 2001 dengan menjadi presiden RI ke 5 sekaligus presiden wanita pertama bagi Indonesia.
Meski berkarir dibidang politik ternyata Megawati terbilang tak banyak bicara, ia lebih menunjukkan sikap dan berjuang secara nyata tak pelak karenanya ia memiliki banyak pengikut yang fanatik terhadapnya.

4. Ivan Turgenev
Seorang sastrawan asal Rusia yang lahir pada tanggal 9 November 1818 dan wafat pada 3 September 1883. Karya-karyanya berupa novel, cerpen dan penulis drama. Dari beberapa hasil karyanya yang paling populer adalah sebuah novel yang berjudul Ayah dan Anak-anaknya dianggap sebagai standar karya fiksi abad 19.
Pada usia lanjutnya, Turgenev tidak banyak tinggal di Rusia; ia tinggal entah di Baden-Baden atau Paris, seringkali tidak jauh dari keluarga seorang penyanyi terkenal Pauline Garcia-Viardot, yang dengannya ia menjalin hubungan asmara sepanjang hidupnya. Turgenev tidak pernah menikah, walaupun ia mempunyai seorang anak perempuan dari salah seorang petani keluarganya. Turgenev yang tinggi dan besar, mempunyai kepribadian yang pendiam, tertutup, dan lembut tutur katanya. Sahabatnya terdekat dalam bidang sastra adalah Gustave Flaubert. Sesekali ia berkunjung ke Inggris, dan pada 1879 ia dianugerahi gelar D.C.L. oleh Universitas Oxford. Ia meninggal di Bougival, dekat Paris, pada 4 September 1883.

5. John Calvin Coolidge, Jr
John Calvin Coolidge, Jr atau yang lebih dikenal dengan Calvin Coolidge adalah presiden Amerika ke-30 (1923-1929). Calvin Coolidge lahir di Plymouth, Windsor Country, Vermont pada 4 Juli 1872, tepat pada hari kemerdekaan Amerika Serikat.
Ada satu pendapat yang mengatakan bahwa kekuatan politik yang dimiliki Presiden terletak pada kemampuannya memilih saat yang tepat, baik untuk berbuat sesuatu atau tidak sama sekali. Hal tersebut dianggap menyenangkan bagi para pengusaha yang tidak mau diganggu. Demikian juga bagi sebagian besar kalangan masyarakat yang menganggap bahwa pemerintahan di Amerika Serikat terlalu birokratis.
Calvin Coolidge tutup usia pada umur 60 tahun tepatnya 5 Januari 1933 di Vorthampton, Massachusetts karena serangan jantung, ia terkenal karena kejenakaannya dan sifatnya yang pendiam, dan juga karena ia dengan keras menjalankan penghematan dalam pemerintahan.

6. Dani Pedrosa
Seorang pembalap Motogp kelahiran Sabadell, Spanyol, 29 September 1985. Ia mengawali karirnya pada usia 9 tahun pada kejuaraan Spanish Minibike Championship dan berhasil menjadi runner up diakhir musim.
Beberapa pengamat Motogp awalnya menyangsikan prestasi Dani karena melihat perawakannya yang kecil, namun akhirnya Dani dapat membuktikan dengan meraih runner up pada akhir musim 2007 dalam ajang balapan rajanya motor di Motogp bersama timnya Repsol Honda.
Dani juga dikenal sifat pendiamnya dan dingin terhadap media, dalam setiap perayaan kemenangannya memang terkesan monoton dan biasa saja tidak seperti rival-rivalnya yang lain sebut saja Rossi atau Lorenzo yang selalu penuh atribut dalam setiap perayaan kemenangan.

7. Linus Benedict Torvalds
Lahir di Helsinski Finlandia 28 Desember 1969, seorang perintis pengembangan Kernel Linux. Ia tak pernah membayangkan jika Linux kemudian menjadi sistem operasi paling menjanjikan, yang bisa dibenamkan ke dalam server, komputer desktop, tablet PC, PDA, handphone, GPS, robot, mobil hingga pesawat ulang alik buatan NASA.
Tidak hanya itu, banyak maniak Linux (Linuxer) yang membeli perangkat buatan Apple dan mengganti sistem operasinya dengan Linux. Bagi saya itu sedikit gila, mengingat menghapus sistem operasi Mac & iPod berarti membuang duit dan menggantinya sistem operasinya cukup sulit dibanding desktop berbasis Windows. Saat ini 20% pangsa pasar desktop di seluruh dunia menggunakan Linux jauh di atas Machintosh dan terus mengejar desktop Windows. Dan 12,7% server di seluruh dunia menggunakan Linux, jauh di atas UNIX, BSD, Solaris, dan terus meningkat menggerus pangsa pasar server Microsoft.
Disamping sifat pendiamnya ia juga sangat rendah hati. Pernah ketika ia datang terlambat di suatu konferensi IT, ia bahkan tak segan-segan duduk di lantai dengan celana pendek dan sepatu-sandal kesukaannya. Ia bahkan tidak marah tatkala memberikan pidato di mimbar dan diinterupsi oleh beberapa programmer BSD yang maju ke depan panggung yang mengklaim bahwa kernel BSD jauh lebih hebat ketimbang kernel Linux. Ia bahkan tidak segan-segan memakai T-Shirt BSD yang disodorkan pemrotes dan melanjutkan pidatonya. Ia juga tidak mempersoalkan masalah gajinya yang hanya ratusan ribu dollar pertahun, meski ia telah banyak menciptakan multimilyuner dalam industri komputer mulai dari RedHat, Suse, Debian, Mandriva, Ubuntu dan banyak developer software open source lainnya.

8. Boediono
Lahir di Kota Blitar, Jawa Timur pada tanggal 25 Februari 1942 dari keluarga pedagang batik. Sejak semasa remaja ia tumbuh sebagai pribadi yang sederhana, pendiam, tak banyak tingkah dan kurang suka bergaul.
Karir di pemerintahan ia mulai tahun 1988 menjabat sebagai Deputi Ketua Bidang Fiskal dan Moneter Bappenas. Selama beberapa kali berganti pemerintahan selama itu pula ia beberapa kali berganti jabatan. Mulai dari jabatan Direktur Bank Indonesia dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Naisonal/Kepala Bappenas (masa pemerintahan Soeharto/Bj Habibie), Menteri Keuangan (masa pemerintahan Megawati), Menko Perekonomian (masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono) hingga akhirnya ia dipilih oleh SBY untuk mendampinginya menjadi calon wakil presiden periode 2009-2014.

9. Ali Audah
Lahir di Bondowoso, Jawa Timur pada tanggal 15 Juli 1924. Ia adalah seorang sastrawan dan penerjemah handal, ia juga menjadi wartawan bebas untuk beberapa surat kabar Jakarta, seperti Pedoman, Abadi, Indonesia Raya, Angkatan Bersenjata, KAMI.
Ali Audah semasa hidupnya ternyata hanya mengenyam pendidikan sampai kelas I madrasah ibtidaiyah atau setara SD. Dulu, dimasa sekolahnya itu ia begitu badung (red : bandel) sehingga sempat dikerangkeng oleh gurunya. Maka sejak lepas dari hukuman itu ia tak pernah lagi mengenyam pendidikan disekolah hingga masa tuanya. Prestasinya ia dapat karena kemauannya yang keras, ia belajar sendiri “mengunyah” buku apa saja.
Ali Audah berpembawaan tenang dan pendiam. Sifat itu pula agaknya yang berpengaruh atas perjalanan karirnya sebagai sastrawan. Ketika tahun 1960-an timbul heboh sekitar roman karya Hamka Tenggelamnya Kapal van der Wijck, Ali Audah tak kehilangan ketenangannya. Ia tampil dengan tulisan-tulisan yang menyarankan kejernihan dalam menanggapi persoalan tersebut. Bersama Goenawan Mohammad dan Taufiq Ismail, diterjemahkannya karya pujangga Iqbal The Reconstruction of Religious Thought in Islam. Sebagai kritikus sastra, Ali menulis di dalam majalah Siasat, Mimbar Indonesia, Gema Islam, Panji Masyarakat, Zenith, kemudian juga harian Kompas.
Karya-karya Ali Audah diantaranya ; Malam Bimbang (1961), Peluru dan Asap (1963), Kleopatra dalam Konferensi Perdamaian (1966), Jalan Terbuka (1971),Icih (1972), Sejarah Hidup Muhammad (terjemahan 1972),Bunga Rampai Cerpen Mesir Modern Kisah-Kisah Dari Mesir (1977), Ibn Khaldun, Sebuah Pengantar (studi biografi); Konkordansi Qur’an (1991), Dua Tokoh Sahabat Nabi; Abu Bakar dan Umar (terjemahan karya M. Husein Haikal).

Diantara ke sembilan tokoh diatas sebenarnya masih ada atau mungkin masih banyak tokoh-tokoh dengan pembawaan pendiam namun sukses dalam dunianya. Sayangnya ternyata ada salah satu seorang dengan kepribadian pendiam namun tak jua sukses dalam dunianya. Tak pernah ada prestasi apapun dalam hidupnya. Karakternya begitu dingin, pemalu, tempera mental dan banyak dihinggapi kecerobohan. Ia adalah penulis diblog ini.

Dari berbagai sumber.

SUMBANGSIH KITA UNTUK BUMI

Green logo websiteTak kah kita merasakan bahwa bumi kita ini kian hari kian tercemar dan terpolusi? Sampah-sampah kian berserakan di setiap tempat, hutan kian gundul karena kebakaran hutan dan pembukaan lahan untuk pertanian, air bersih kian sulit didapat, polusi asap pabrik dan kendaraan bermotor kian bergemul di udara.

Bumi adalah tempat kita berpijak, tempat kita membesarkan anak cucu kita jangan biarkan bumi kita kian tercemar karena ulah kita yang semberono dan menuruti nafsu demi kepentingan sesaat.

Menyelamatkan bumi seorang diri mungkin sangat mustahil namun sebuah perubahan yang besar berawal dari masing-masing individu untuk bisa berubah kearah yang lebih baik. Melakukan sesuatu yang bisa kita lakukan untuk bumi meski hanya satu perbuatan itu juga telah menyelamatkan bumi ini, setidaknya kita tidak ikut mencemarkan bumi.

Apa saja sumbangsih yang bisa kita lakukan untuk bumi kita?

1. Jangan kontaminasi bumi ini dengan sampah dan limbah
Membiasakan membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang puntung rokok disembarang tempat, memilah dan membuang sampah dari jenis organic dan non organic, mengalokasi tempat khusus pembuangan sampah

2. Reduce, reuse, recycle
Mengurangi, memakai ulang, dan mendaur ulang.
Mari mencoba mengurangi pemakaian kertas yang bahan bakunya adalah kayu dari hutan, teknologi komputerisasi yang makin maju seharusnya bisa mengurangi pemakaian kertas.
Menggunakan kertas pada dua sisinya, menggunakan kertas hancur (sheredder) untuk alas pada keranjang telur atau memanfaatkannya untuk kerajinan tangan.
Mendaur ulang kertas. Bilamana kita dapat mendaur ulang kertas kita dengan setinggi 120cm, kita dapat menyelamatkan 1 pohon.

3. Mengurangi pemakaian bahan material yang sulit didaur ulang dan sekali pakai
Memakai ulang material yang dapat digunakan berulang kali akan mengurangi sampah kita, contohnya mengganti pemakaian kantong plastic dengan tas belanja berbahan kain atau lainnya yang tahan lama. Kita dapat juga menggunakan tas belanja berbahan kertas yang akan mudah untuk didaur ulang.

4. Jangan membakar sampah asal-asalan
Pembakaran sampah dengan cara asal-asalan akan menimbulkan dampak polusi baru yaitu melepaskan gas beracun karbon monoksida yang dapat membunuh orang secara massal (red : http://www2.kompas.com/) . Sebisa mungkin untuk menghancurkan sampah menghindari dengan cara membakar.

5. Hemat energi
Pastikan perlengkapan rumah tangga menggunakan produk hemat energi. Gunakan lampu penerangan dirumah dengan lampu fluorescents yang lebih hemat energi dibanding lampu pijar biasa.
Produk hemat energi saat ini memang masih mahal dibanding produk konvensional, namun begitu nilai ekonomisnya akan terasa pada saat pemakaian dalam jangka waktu lama yang tentu saja akan menghemat biaya bulanan kita.

6. Bijak dalam mengkonsumsi air
Kian hari air bersih kian sulit didapat dan kian hari permukaan tanah di Jakarta akan terus menurun bila eksploitasi air tanah dilakukan secara berlebih. Sudah saatnya kita melakukan penghematan air dirumah, jangan hiraukan air terus menetes dari kran air rumah kita karena kita tidak peduli.

7. Penghijauan lingkungan
Mari kita tanam pohon dihalaman rumah kita selain menyejukkan suasana halaman kita juga bisa memetik buah dari pohon tersebut.
Dukung pemerintah dalam melindungi hutan dari pembalakan liar dan tanam sejuta pohon.

8. Menggunakan transportasi umum dan perbaikan jalan
Makin bertambahnya kendaraan bermotor pribadi serta kurangnya fasilitas jalan yang baik menyebabkan kemacetan semakin parah. Bisakah Anda bayangkan berapa kilo liter terbuang percuma disaat kendaraan kita tidak dapat berjalan lancar hanya disebabkan oleh kemacetan? Polusi semakin parah kualitas hidup semakin tidak sehat.
Saatnya kita meninggalkan ego kita yang melulu membawa kendaraan pribadi kekantor dan mulai menggunakan transportatasi umum dan pemerintahpun seharusnya meningkatkan fasilitas-fasilitas umum yang efektif dan efisien seperti busway, monorail, kereta bawah tanah dan lain sebagainya.

9. Drive smart
Kendarai kendaraan kita dengan bijak. Bilamana kita mengendarai dengan roda yang tidak cukup udara maka kita akan lebih banyak mengkonsumsi bahan bakar, dan rawatlah kendaraan kita dengan baik secara rutin mesin kendaraan yang terawat akan lebih sedikit mengeluarkan polusi dibanding mesin yang tidak terawat.

10. Beralih pada transportasi alternative dan ramah lingkungan
Bersepeda salah satu pilihan transportasi alternative yang ramah lingkungan. Bersepeda ketempat kerja selain menyehatkan badan, dapat mengurangi kemacetan dijalan, mengurangi polusi juga mengurangi pengeluaran rutin sehari-hari.
Agar semakin tersosialisasi seharusnya pemerintah membangun jalur khusus sepeda atau bike lane.

11. Beralih pada energy alternative yang ramah lingkungan
Bahan baker fosil sangat terbatas persediaannya, bahan bakar fosil juga salah satu penyumbang terbanyak polusi di bumi.
Sudah saatnya pemerintah lebih mengembangkan pada energy alternative seperti energi sinar matahari, turbin udara, energi panas bumi, bio diesel, hidroelektrisitas, fuel cell dan lain sebagainya.

Mungkin kita tidak dapat melakukan perbaikan semua itu, namun lakukanlah yang terbaik yang kita bisa, sekecil apapun itu pasti dapat memperlambat kerusakan dan menyelamatkan bumi kita.

Dari berbagai sumber.

GOWES DI BANJARMASIN TERNYATA…….!

Sudah lama banget ga gowes lagi, terakhir gowes sewaktu offroad ke Tangkuban Perahu bersama teman-teman Robek tanggal 9 May 2009 lalu, bahkan sekarang sudah ga lagi bike to work semenjak ada renovasi parkiran dikantor yang tempatnya semakin jauh, jadi khawatir jika membawa sepeda gunung dan rencana kedepan mau bawa sepeda federal yang sekarang masih di Ciputat.

Sabtu minggu yang biasanya suka ngaprak di sekitar Bekasi bersama teman-teman satu komplek atau teman-teman dari Asem ini juga tidak lagi, mesti ternak teri dan berbagai kesibukan aktivitas lainnya. Jadi hampir sebulan ini tak ada aktivitas gowes.

Saking lamanya tidak gowes timbul perasaan rindu gowes yang menggebu-gebu. “Pokoknya minggu ini saya harus gowes, mau jauh keq, deket keq, lama keq, sebentar keq, pokoknya harus genjot” Pikir saya dengan pasti.

Padahal hari Sabtu ini saya juga sudah dapat giliran melakukan aktivitas rutin warga hingga subuh… (halah beribet banget ngomongnya bilang aja ronda gitu…:D). Biasa-biasanya sehabis nge-ronda malah males bangun pagi, “Ah…pokoknya kali ini harus bangun pagi dan bisa genjot” Mantap saya dalam hati.

Wal hasil, raga yang sudah demam gowes akhirnya kesampaian juga. Tak tanggung-tanggung malah saya sampai di Banjarmasin – Kalimantan Selatan. Saya tak pernah habis pikir bila saya ternyata bisa sampai ada disini, jika demikian ini adalah rekor terbaru saya gowes terjauh bahkan hingga keluar pulau Jawa.

Setelah meninggalkan Bandara Syamsuddin Noor di Banjarmasin, sepeda saya gowes menuju daerah perkampungan. Gowes sendiri ternyata tak mengecilkan hati saya lagipula sudah biasalah gowes sendiri apalagi kalau bike to work.

Ketika akan memasuki single trek tiba-tiba saya melihat ada seorang goweser dan sepertinya saya mengenal dia. Betul saja itu Pak Tri tetangga satu komplek. Tumben-tumbenan dia gowes hingga sejauh ini padahal sebelumnya paling susah kalau diajakin gowes jauh. Saya berpikir ini pasti ada yang aneh…

Saya memanggil beliau dari kejauhan. “Pak Tri lewat sini pak”. Maka diapun merubah arah tujuannya dan bergabung bersama saya.

Di tengah perjalanan tiba-tiba kami bertemu dengan Om Aris dari Roger Bagen. Saya amati koq si Om sendirian saja dan sepertinya dia sedang memperbaiki sepedanya yang rusak. Saya makin merasakan keanehan lagi.

Setelah Om Aris memperbaiki sepedanya kamipun melanjutkan gowes. “Teman-teman yang lain sudah menunggu diwarung, kita susul mereka kesana” Ajak Om Aris kepada saya dan Pak Tri.

Benar saja, di sebuah pertigaan jalan ada sebuah warung. Disana sudah banyak berkumpul para goweser. Teman-teman dari Roger, teman-teman dari komunitas sepeda di Banjarmasin dan yang lebih mengejutkan lagi ternyata disitu ada beberapa teman dari komunitas Robek.

“Aneh…biasanya kalau Robek mengadakan touring selalu ada woro-woro dulu dimilis, ini koq saya ga tahu apa saya ketinggalan berita…?” Saya makin bingung dan tak berhenti berpikir.

Setelah semua rombongan berkumpul, kami melanjutkan perjalanan memasuki hutan. Waktupun terus berputar dan hari menjelang sore. Akhirnya sampai juga kami kembali kedaerah pemukiman penduduk. Disebuah warung lagi kami istirahat dan mengisi persediaan.

Tiba-tiba saya teringat akan keluarga di rumah dan tidak bisa meninggalkan mereka terlalu lama. Akhirnya saya pamitan kepada teman-teman dan memisahkan diri dari rombongan. Gowes boleh jauh, tetapi keluarga tetap prioritas utama. Tak baik bagi saya bila gowes sampai menginap dan meninggalkan istri dan anak dirumah.

Sepeda terus saya kayuh hingga akhirnya sampailah saya dipemukiman padat penduduk. Ketika saya menengadahkan kepala keatas saya lihat banyak pesawat hilir mudik mendarat dan lepas landas. Sudah mau sampai bandara lagi, pikir saya.

Ternyata saya kesulitan mencari jalan keluar menuju bandara. Setiap jalan di pemukiman padat penduduk itu ujung-ujungnya jalan buntu dan memaksa saya memutar arah lagi. Pada suatu gang saya melihat pesawat itu sangat dekat sekali hampir-hampir menyentuh atap rumah penduduk dan ketika ada sebuah helicopter hendak mendarat baling-balingnya menyentuh sebuah parabola diatas rumah penduduk. Anehnya parabola itu tidak mengalami kerusakan. Benar-benar tak habis pikir saya…

Saya lihat matahari makin berwarna kemerahan tanda hari makin sore, namun setelah berputar-putar masih saja saya tak menemukan jalan menuju bandara. Maka timbulah panik di benak saya.

Berusaha dan terus berusaha dan pada akhirnya saya mendapatkan jalan menuju bandara. Matahari telah tenggelam hanya sinarnya saja yang masih berarak-arak diatas langit. Kepanikan saya makin menjadi-jadi, khawatir tertinggal jadwal pesawat tentunya.

Ditengah kepanikan itu justru saya malah menjadi bingung dan tak tahu harus berbuat apa. Hanya melihat-lihat disekeliling dan sesekali merogoh kantong celana melihat jam di handphone.

Sudah dead line, saya terlambat berangkat ke Jakarta. Saya makin bingung dan kacau pikiran saya.

Ditengah kepanikan tersebut tiba-tiba seseorang memanggil saya; “Yah, udah mau jam 12 tuh solat Dzuhur dulu”.

Saya coba membuka mata saya dan melihat jam di dinding menunjukkan pukul 11.55 WIB dan sejenak saya coba menyadarkan diri saya. Ah, gowes di Banjarmasin ternyata cuma mimpi….